041811133082
Ekonomi Pembangunan - B
Kalimat Efektif
Karakteristik kalimat efektif adalah memiliki unsur pokok, minimal unsur subjek dan predikat serta unsur pokok lain nya yaitu objek dan keterangan yang saling melengkapi, serta membentuk kesatuan tuggal.
Menurut JS badudu kalimat efektif adalah kalimat yang baik karena apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh si pembaca (si penulis dalam bahasa tulis) dapat diterami dan dipahami oleh pendengar (pembaca dalam bahasa tulis) sama benar dengan apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh si penutur atau si penulis.
Ciri-Ciri Kalimat Efektif
· Memakai diksi yang tepat.
· Mempunyai unsur pokok atau penting, minimal Subjek Predikat (SP).
· Taat kepada tata aturan ejaan yang disempurnakan (EYD) yang berlaku.
· Melakukan penekanan ide pokok.
· Mengacu kepada penghematan penggunaan kata.
· Memakai kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.
· Memakai variasi struktur kalimat.
· Memakai kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis.
· Mewujudkan koherensi yang baik dan kompak.
· Memperhatikan pararelisme.
· Merupakan komunikasi yang berharkat.
· Diwarnai kehematan.
· Didasarkan pada pilihan kata yang baik.
Syarat atau Karakteristik Kalimat Efektif
1. Kesepadanan dan atau kesatuan
a. Adanya subjek dan predikat yang jelas.
Hindari menggunakan kata depan (di, ke, sebagai, dll) sebelum subjek.
“Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum.” (kalimat tidak efektif)
”Keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum.” (kalimat efektif)
b. Tidak terdapat subjek ganda “Pembangunan jalan itu kami dibantu oleh warga desa.” (kalimat tidak efektif)
“Dalam membangun jalan itu, kami dibantu oleh warga desa.” (kalimat efektif)
c. Tidak menggunakan kata penghubung intrakalimat dalam kalimat tunggal “Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.” (kalimat tidak efektif)
“Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara pertama.” (kalimat efektif)
d. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang
“Bahasa Indonesa yang berasal dari bahasa Melayu.” (kalimat tidak efektif)
“Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.” (kalimat efektif)
2. Kesejajaran adalah penggunaan bentuk-bentuk yang sama pada kata-kata yang pararel dan memiliki kesamaan bentukan atau imbuhan.
“Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes” (kalimat tidak efektif)
“Harga minyak dibekukan atau dinaikan secara luwes.” (kalimat efektif)
3. Ketegasan adalah peletakan bagian yang ingin ditegaskan diawal kalimat agar pembaca dapat dengan mudah mendapatkan informasi itu.
“Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya.” (kalimat efektif)
“Presiden mengharapkan agar rakyatnya membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.” (kalimat tidak efektif)
4. Kehematan dalam menggunakan frasa, kata atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu.
5. Kelogisan artinya hubungan unsur unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis dan masuk akal.
6. Kecermatan dimana kalimat yang dihasilkan tidak menimbulkan penafsiran ganda dan harus tepat dalam penggunaan diksi.
7. Kevariasian kalimat dapat dilakukan dengan variasi struktur diksi dan gaya asalkan variasi tersebut tidak menimbulkan perubahan makna kalimat yang dapat menimbulkan salah pemahaman atau salah komunikasi.
“Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum.” (kalimat tidak efektif)
”Keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum.” (kalimat efektif)
b. Tidak terdapat subjek ganda “Pembangunan jalan itu kami dibantu oleh warga desa.” (kalimat tidak efektif)
“Dalam membangun jalan itu, kami dibantu oleh warga desa.” (kalimat efektif)
c. Tidak menggunakan kata penghubung intrakalimat dalam kalimat tunggal “Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.” (kalimat tidak efektif)
“Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara pertama.” (kalimat efektif)
d. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang
“Bahasa Indonesa yang berasal dari bahasa Melayu.” (kalimat tidak efektif)
“Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.” (kalimat efektif)
2. Kesejajaran adalah penggunaan bentuk-bentuk yang sama pada kata-kata yang pararel dan memiliki kesamaan bentukan atau imbuhan.
“Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes” (kalimat tidak efektif)
“Harga minyak dibekukan atau dinaikan secara luwes.” (kalimat efektif)
3. Ketegasan adalah peletakan bagian yang ingin ditegaskan diawal kalimat agar pembaca dapat dengan mudah mendapatkan informasi itu.
“Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya.” (kalimat efektif)
“Presiden mengharapkan agar rakyatnya membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.” (kalimat tidak efektif)
4. Kehematan dalam menggunakan frasa, kata atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu.
5. Kelogisan artinya hubungan unsur unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis dan masuk akal.
6. Kecermatan dimana kalimat yang dihasilkan tidak menimbulkan penafsiran ganda dan harus tepat dalam penggunaan diksi.
7. Kevariasian kalimat dapat dilakukan dengan variasi struktur diksi dan gaya asalkan variasi tersebut tidak menimbulkan perubahan makna kalimat yang dapat menimbulkan salah pemahaman atau salah komunikasi.
0 Comments
Silahkan Berkomentar Dengan Sopan. Anda Sopan Kami Segan.