Analisis Data Nasional: Pertumbuhan Ekonomi, Ketimpangan, Daya Beli, Kemiskinan, IPM, Pendidikan

Analisis Data Nasional: Pertumbuhan Ekonomi, Ketimpangan, Daya Beli, Kemiskinan, IPM, Pendidikan, Kesehatan

Analisis Data Nasional: Pertumbuhan Ekonomi, Ketimpangan, Daya Beli, Kemiskinan, IPM, Pendidikan, Kesehatan

PERTUMBUHAN EKONOMI
Tahun
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
Economic Growth
0,79
4,92
3,64
4,49
4,78
5,03
5,69
5,5
6,34
6,01
Tahun
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
Economic Growth
4,62
6,22
6,16
6,03
5,55
5
4,87
5,03
5,,06
5,17

Secara garis besar dilihat dari tren laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Meskipun di tahun-tahun tertentu juga terjadi penurunan yang cukup besar tetapi penurunan tersebut tidak berlangsung lama karena di tahun berikutnya pertumbuhan ekonomi terus meningkat kembali.
KETIMPANGAN
Tahun
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
Ketimpangan
31
28,5
29
31,7
31,8
32,7
33
34,2
35,7
35,1
Tahun
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
Ketimpangan
35,1
36,4
39,7
39,6
39,9
39,4
39,7
38,6
38,1
-

            
Tingkat ketimpangan di Indonesia termasuk dalam kategori ketimpangan rendah karena berkisar < 0,4. Ketimpangan tertinggi terjadi pada tahun 2014 sebesar 0,39 dan ketimpangan terendah terjadi pada tahun 2000 sebesar 0,28.
baca juga : Paradigma Baru Pengembangan Sektor Informal: Studi Kasus Aglomerasi PKL
KEMISKINAN
Persentase Penduduk Miskin
Tahun
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
Penduduk Miskin
11,96
11,66
11,37
11,47
11,25
10,96
11,22
11,13
10,86
10,7
Tahun
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
Penduduk Miskin
10,64
10,12
9,82
9,66
9,41
9,22
10,21
11,31
10,31
-
                                                                               
              Persentase penduduk miskin di Indonesia mengalami perubahan yang fluktuatif. Dimana mulai tahun 2007 hingaa 2014 memiliki tren yang meunjukkan penurunan. Tetapi, mulai tahun 2015 hingga data terakhir menunjukkakn kencenderungan meningkat.
Baca Juga : Kemiskinan dan Upaya Pengentasanya dari Reformasi - Modernisasi
·         Indeks Kedalaman Kemiskinan
Tahun
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
Kedalaman
Kemiskinan
0,76
0,68
0,58
0,55
0,47
0,48
0,43
0,48
0,43
0,44
Tahun
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
Kedalaman
Kemiskinan
0,53
0,51
0,53
0,44
0,48
0,46
0,44
0,41
0,37
0,29

                Indeks kedalaman kemiskinan merupakan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan. Di Indonesia, indeks kedalaman kemiskinan mengalami tren penurunan meskipun di beberaapaa tahun tertentu mengalami perubahan yang cukup fluktuatif.

·         Indeks Keparahan Kemiskinan
Tahun
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
Keparahan
Kemiskinan
0,62
0,61
0,42
0,51
0,58
0,55
0,47
0,48
0,43
0,48
Tahun
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
Keparahan
Kemiskinan
0,43
0,44
0,53
0,51
0,53
0,44
0,48
0,46
0,34
0,41

            Indeks keparahan kemiskinan memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin. Semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi pula ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin. Di Indonesia sendiri Indeks ini mengalami fluktuasi. Tertinggi dicapai pada tahun 1999 dengan angka indeks 0,62 dan terendah dicapai pada tahun 2013 dengan angka indeks 0,34.

KESEHATAN

Berdasarkan data dapat disimpulkan bahwa kesehatan Indonesia tahun 1999-2018 dengan indikator presentase persalinan yang ditolong oleh tenaga medis mengalami fluktuasi setiap tahunnya, namun untuk 5 tahun terakhir yakni tahun 2013-2018 cenderung stabil yang berada pada kisaran 89%-91%. Hal ini menandakan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap tenaga medis cenderung mengalami peningkatan, dan distribusi fasilitas kesehatan hampir merata.

PENDIDIKAN
Berdasarkan data dapat disimpulkan bahwa pendidikan di Indonesia cenderung fluktuatif setiap tahunnya, presentae pendidikan tersebut dapat dilihat dari indikator APS (Angka Partisipasi Sekolah), RLS (Rata-rata Lama Sekolah) dan APK (Angka Partisipasi Kasar) selama kurun waktu 1999-2018. APS cenderung meningkat setiap tahunnya, sedangkan RLS dan APK cenderung lebih fluktuatif. Hal ini mennadakan bahwa meskipun APS (Angka Partisipasi Sekolah) cenderung meningkat setiap tahunnya, namun Rata-rata Lama Sekolah masih cenderung fluktuatif, sehingga Angka Partisipasi Kasar/perbandingan antara siswa yang bersekolah dengan penduduk usia sekolah juga masih berfluktatif. Namun, sejauh ini jumlah APK sudah lumayan tinggi, yang menandakan bahwa anak usia sekolah banyak yang masih bersekolah.

AKB (Angka Kematian Bayi)
Angka kematian bayi di Indonesia sendiri dari tahun 1999-2018 masih mengalami fluktuasi. Namun terjadi penurunan tajam pada tahun 1999 ke tahun 2000. Yang mana pada tahun 1999 jumlah kematian bayi sejumlah 260 jiwa, dan pada tahun 2000 turun menjadi 147 jiwa. Di tahun 2018 sendiri angka kematian bayi mencapai 36 jiwa per tahun.

AKI (Angka Kematian Ibu) 
Jumlah angka kematian ibu di Indonesia dari tahun 200-2018 mengalami fluktuasi . meskipun secara general berdasarkan grafik diatas, mengalami penurunan dari tahun 2000-2015, dan pada tahun 2016 mengalami kenaikan jumlah ibu meninggal sekitar

AKA (Angka Kematian Anak dibawah 5 th)

Angka kematian anak dibawah 5 tahun menglamai tren menurun dari tahun 1999-2008. Akan tetapi di tahun 2009 mengalami kenaikan namun tidak banyak. Yang mana di tahun 2008 jumlah kematian pada anak berjumlah 31 jiwa dan tahun 2009 berjumlah 36 jiwa. Namun secara umum jumlah kematian pada anak dibawah 5 tahun mengalami penurunan. Dan di tahun 2018 jumlah kematian anak di Indonesia telah mencapai angka 30 jiwa.

Angkat Partisipasi Murni Sekolah Dasar
Angka partisipasi murni sekolah dasar di indonesia mengalami fluktuasi namun pada tahun 2011 angka partisipasinya mengalami penurunan yang sangat drastis sebanyak 9,21 juta jiwa dengan nilai awal tertinggi di tahun 2010 sebesar 111,63 juta jiwa menjadi 102,42 juta jiwa di tahun 2011.  Sedangkan indikator pendidikan sendiri meliputi partisipasi pendidikan formal maupun non-formal. Indikator angka partisipasi merupakan indikator pendidikan yang mengukur tingkat partisipasi sekolah penduduk menurut kelompok umur sekolah atau jenjang pendidikan tertentu. Ada tiga jenis indikator yang memberikan gambaran mengenai partisipasi sekolah yaitu Angka Partisipasi Sekolah (APS), Angka Partisipasi Kasar (APK), dan Angka Partisipasi Murni (APM).

Angkat Partisipasi Murni Sekolah Menengah Pertama
Angkatan Partisipasi Murni Sekolah Menengah Pertama di Indonesia Mengalami tren positif dikarenakan tahun 2000 sampai 2004 mengalami kenaikan sebesar 6,16 juta jiwa namun setelah tahun 2004 tren tersebut mengalami penurunan sampai tahun 2010 karena pada tahun 2010 terdapat krisis moneter global mungkin hal tersebut dapat menjadi pemicu bagi masyarakat indonesia untuk tidak menyekolahkan anaknya di tingkat SMP. Namun setelah tahun 2010 partisipasi masyarakat Indonesia lebih meningkatkan untuk menyekolahkan anaknya sehingga tahun 2011 terjadi lonjakan yang drastis hingga angga 89,37 juta jiwa. Namun secarah keseluruhan tingkat partisipasinya mengalami tren yang positif.

Angkat Partisipasi Murni Sekolah Menengah Atas
Angka Partisipasi Murni Sekolah Menengah Akhir yang ada di Indonesia mengalami tren yang positif. Dari tahun ke tahun angka partisipasinya terus mengalami kenaikan sehingga pada tahun 2017 mencapai nilai yang sangat tinggi yakni sebanyak 82,25 juta jiwa. Namun pada intinya angka partisipasi murninya SMP secara keseluruhan mengalami kenaikan.

CPR
CPR index adalah persentase perempuan usia reproduktif yang menggunakan suatu metode kontrasepsi pada suatu waktu tertentu. Pemakaian kontrasepsi di Indonesia mengalami ren positif pada periode tahun 1999 hingga tahun 2005, sedangkan pada tahun tahun berikutnya mengalami fluktuasi namun masih memilki tren yang positif.

HIV/AIDS
Jumlah pengidap HIV/Aids di Indonesia memiliki tren yang positif dan cenderung berfluktiatif. Angka tertinggi dicapai pada tahun 2017 yakni sebanyak 48.300 orang, dan angka terendah dicapai pada tahun 2007 yakni sebesar 6.048 orang.

IPG (Indeks Pembangunan Gender)
Indeks Pembangunan Gender mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, dapat kita lihat bahwa pada tahun 1999 IPG berada di angka 56.64 dan mengalami kenaikan sampai 90.99 pada tahun 2018,dan menunjukkan tren positif

IDG (Indeks Pemberdayaan Gender)
Indeks Pemberdayaan Gender mengalami tren positif dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2018. Pada tahun 1999 IPG berada di angka 49.73 dan konsisten naik sampai dengan 2018 dimana berada di angka 72.1.

PPP (Purchasing Power Parity) 
Kondisi daya beli masyarakat Indonesia pada tahun 1999 cenderung paling rendah karena efek dari krisis moneter yang melupuhkan semua kegiatan ekonomi ,tidak hanya itu adanya kondisi pada tahun 1999 menyebabkan tingkat daya beli masyarakat juga menurun. Akan tetapi dengan adanya perbaikan nilai tukar rupiah yang juga didorong oleh intervensi dari pemerintahan dan Bank Indonesia membuat tingkat daya beli masyarakat mulai tahun 2001 mulai naik hingga pada tahun 2018 berjalan sangat normal.

Malnutrition Under dan Over
Kondisi malnutrisi (malgizi) di Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu Undernutrition (kurang gizi) dan Overnutrition (kelebihan gizi). Undernutrition dapat diestimasi menggunakan angka stunting atau gizi kurang, sedangkan data overnutrition dapat diestimasi dengan data obesitas. Data di atas dikutip dari BPS, Riskedas, dan Pusdatin Kementerian Kesehatan. Jika dilihat melalui target RPJMN pada tahun 2014, capaian gizi balita di Indonesia pada tahun 2010 hampir tidak dapat memenuhi target sebesar 14% dari total balita. Salah satu indikator dalam pencapaian MDGs dan SDGs adalah turunnya akan malnutrisi dengan kecukupan pangan dan pelayanan posyandu.

TBC
Tahun
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
TBC
393
370
369
367
366
363
360
357
353
349
Tahun
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
TBC
345
342
338
335
332
329
325
322
319
316

Untuk capaian TBC indonesia nampaknya juga cukup mampu menekan angka ini karena dalam kurun waktu 20 tahun terakhir indonesia mampu menurunkan TBC dari 393 di tahun 2018 menjadi 316 di tahun 2018. Berbeda dengan angka HIV aids yang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang luar biasa bahkan terkesan meroket TBC menglami penurunan meskipun penurunan yang terjadi sanagatlah lamban.

Malaria
Tahun
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Malaria
7.42
7.62
7.38
6.65
6.52
5.61
5.31
4.92
4.62
3.61
Tahun
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018

Malaria
3.82
2.53
2.05
1.83
1.58
1.61
1.52
1.32
1.19


Pada tahun 1999 kasus malaria di indonesia nol itu bukan berarti tidak ada namun kemungkinan waktu itu tidak di lakukan pendataan di karenakan keadaan negara yang rumit dan di mulai lagi tahun 2000 yang menunjukkan bahwa 7,42 juta penduduk indonesia terjangkit malaria dan seiring berjalannya waktu kasus malaria ini pada tahun 2018 mampu di tekan sampai menyentuh angka 1,19 juta.

Post a Comment

0 Comments